Video Viral. Ya Allah Gadis Ular Gemparkan Seluruh Dunia
Minggu, 13 Maret 2022
Edit
Binatang ini bernama Dabbah serta berulang-kali dimaksud Rasulullah SAW sebagai salah satu sinyal dekatnya kiamat. Bahkan juga Allah SWT dalam
dalilnya juga menerangkan mengenai binatang ini. Hal semacam ini tercantum dalam Quran Surat An-Naml : 82 yang berarti sebagaimana berikut.
“Apabila pengucapan sudah jatuh atas mereka, Kami mengeluarkan seekor dabbah (binatang) dari bumi yang bakal mengatakan pada mereka, kalau sebenarnya manusia dulu tak meyakini pada ayat-ayat Kami, ” (An-Naml : 82).
Rasulullah SAW juga bersabda mengenai Dabbah ini serta jadi satu diantara pengingat Umat Islam selalu untuk bertaubat. Dalam hadist Kisah Muslim, Rasul menyebut tiga perkara yang bila ketiganya keluar jadi semuanya taubat serta amal tidak ada manfaatnya. Ketiganya yaitu terbitnya matahari dari arah barat, Dajjal serta Dabbah.
“Ada tiga perkara yang bila keluar jadi akan tidak berfungsi lagi keimanan orang yang belum beriman terlebih dulu ; atau belum mengupayakan kebaikan yang dikerjakan dalam keimannya. Ketiga perkara itu yaitu : terbitnya matahari dari barat, Dajjal serta binatang bumi. ” (HR. Muslim)
Beliau juga bersabda : “Sesungguhnya tanda-tanda (Kiamat) yang pertama kalinya nampak yaitu terbitnya matahari dari barat serta keluarnya binatang pada manusia pada saat Dhuha. Mana saja yang lebih dulu muncul, jadi yang satunya bakal berlangsung sesudahnya kurun waktu yang dekat. ” (HR. Muslim)
Beliau juga bersabda : “Bersegeralah kalian beramal (sebelumnya datangnya) enam perkara… (beliau mengatakan salah satunya) dabbah. ” (HR. Muslim).
Nanti sesudah keluar, Dabbah bakal bicara pada manusia serta menyampaikan kabar kalau manusia dulu tak meyakini pada ayat-ayat Allah. Ia memberi sinyal pembeda pada orang beriman serta kafir. Sinyal untuk orang yang beriman yaitu muka yang bersinar, sedang yang tidak, tandanya diberikan di bagian hidung sebagai sinyal kekufurannya.
“Binatang bumi itu keluar jadi ia berikan cap kepada
manusia di muka mereka. Lalu jumlah mereka meningkat hingga seorang beli onta dia di tanya, ‘Dari siapa anda beli onta itu? ’ Dia menjawab, Dari salah seseorang yang dicap berwajah.. ”
(HR. Ahmad, dishahihkan oleh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah nomer 322).
Nanti Dabbah bakal keluar dari Mekkah dari masjid yang paling mulia. Hal semacam ini berdasar pada hadits yang diriwayatkan dalam Majma’uz Zawaid VIII/7-8, dari Hudzaifah bin Asid secara marfu’.
“Dabbah bakal keluar dari masjid yang terbesar, ketika mereka (tengah sekedar duduk mendadak bumi bergetar) saat mereka tengah sekian mendadak bumi terbelah. ”
Ketidaksamaan pendapat banyak terjadi di kalangan ulama mengenai Dabbah ini. Dabbah dengan cara bhs mempunyai arti hewan yang jalan diatas bumi. Sebagian ulama menyampaikan kalau Dabbah yaitu anak unta yang disapih dari unta Nabi Shalih.
Hal semacam ini berdasar pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud ath-Thayalisi dari Hudzaifah bin Asid al-Ghifari, kalau Rasulullah saw menyebutkan mengenai dabbah, (lantas beliau menjelaskan hadits, di dalamnya ada ungkapan)
“Mereka tak menggembalakannya, tetapi ia cuma bertemura diantara rukun serta maqam (rukun Yamani serta Maqam Ibrahim). ”
Ke-2, dabbah yaitu al-Jassasah yang di jelaskan dalam hadits Tamim ad-Dari pada cerita Dajjal. Pendapat ini dinisbatkan pada Abdullah bin Amru bin ‘Ash. Pendapat ini tak kuat karena beberapa karakter serta apa yang dikerjakan oleh si dabbah tak pas dengan deskripsi al-Jassasah dalam hadits Tamim ad-Dari.
Ketiga, dabbah yaitu ular yang mengawasi dinding Ka’bah, yang disambar oleh elang saat beberapa orang Quraisy akan bangun Ka’bah. Pendapat ini dinisbatkan oleh al-Qurthubi pada Ibnu ‘Abbas ra. Cuma, beliau tak mengatakan sumbernya.
Ke empat, dabbah yaitu manusia yang bicara, mendebat serta menyanggah beberapa orang yang suka lakukan bid’ah serta kekufuran supaya mereka berhenti. Supaya bila mereka binasa, mereka binasa dengan info (hujjah) yang riil.
Ke lima, Dabbah yaitu bakteri yang beresiko yang bakal bikin manusia menanggung derita. Bakteri itu melukai bahkan juga dapat membunuhnya. Saat melukai seorang ia membawa pesan berbentuk nasehat pada manusia kalau mereka mempunyai hati yang dapat berfikir, hingga mereka sadar untuk kembali pada Allah, pada agamanya serta menghimpit mereka untuk terima hujjah. Ini yaitu pendapat yang dipegang oleh Abu ‘Ubayyah dalam komentarnya pada kitab an-Nihayah/al-Fitan wal Malahim, karya Ibnu Katsir.
Untuk kita, cukup saja yakin dengan berita dari manusia paling dekat dengan Allah, Nabi Muhammad SAW ini. Selebihnya, kita serahkan terhadap Allah yang Mahatahu atas semua yang sudah serta bakal berjalan